Mahal, 168 Agen Travel di Riau Mogok Jualan Tiket Pesawat 

Mahal, 168 Agen Travel di Riau Mogok Jualan Tiket Pesawat 
Ilustrasi

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Karena mahalnya tiket penerbangan, sejumlah agen travel di Pekanbaru, Riau, mogok menjual tiket penerbangan domestik. 

Setidaknya ada sekitar 168 agen travel yang tergabung dalam Association of Indonesia Tour and Travel Agency (Asita) yang mogok.

"Mulai hari ini hingga seminggu kedepan kita tidak akan menjual tiket penerbangan domestik," ujar Ketua Association of Indonesia Tour and Travel Agency (Asita) Riau Dede Firmansyah seperti dilansir Gatra.com, Rabu (16/1).

Keputusan ini akibat mahalnya harga tiket penerbangan padahal libur natal dan tahun baru sudah berakhir.

Ia mengatakan beberapa waktu lalu Indonesia National Air Carrier Association (INACA) sudah sepakat menurunkan harga tiket pesawat hingga 60%.

Namun ternyata sampai saat ini harga tiket pesawat domestik masih mahal. Seperti penerbangan Pekanbaru Jakarta menggunakan Garuda Rp1,8 juta, maskapai Batik Rp1.3 jutaan dan Lion Air Rp971.000.

"Lion Air ada sedikit penurunan, tapi hanya sedikit saja, tak seperti yang dijanjikan oleh INACA. Beda dengan tiket pesawat ke luar negeri, malah murah. Ada apa sebenarnya," ucapnya.

Dede menyampaikan dirinya sangat heran dengan statmen yang dikeluarkan INACA yang mengatakan kenaikan harga tiket ini dikarenakan kenaikan avtur sebagai bahan bakar pesawat.

Dede masih belum bisa paham, mengapa maskapai Air Asia sampai saat ini harga tiketnya tetap murah. Selain itu kenapa juga penerbangan ke luar negeri bisa murah juga kalau avturlah yang jadi alasan.

"Harga Avtur kan secara global sama. Untuk itu kita harapkan keterbukaan atas masalah saat ini," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mempertanyakan konektivitas antara Kementerian Perhubungan dengan Program Kementerian Pariwisata.

Karena target Kementerian Pariwisata meningkatkan pariwisata, jika tiket mahal bagaimana mau meningkatkan kunjungan wisata ke daerah.

"Tiket mahal, tentu orang tidak mau pergi berwisata contoh dari Sumatera ke Jawa dan sebaliknya. Makanya saya sebut ini tak ada konektivitas," sebutnya.

Salah satu travel agen di Pekanbaru yang enggan melayani penjualan tiket domestik tersebut adalah Muhibah Mulia Wisata. Pihaknya terpaksa menutup penjualan tiket penerbangan domestik karena harga tiket masih mahal.

"Penerbangan domestik mahal. Ini sangat merugikan dunia usaha dan masyarakat pengguna jasa penerbangan," ujar pemilik Travel umrah dan haji plus Muhibbah, Ibnu Masud.

Ibnu mengatakan informasi dari pihak maskapai memang ada penurunan harga tiket, namun kenyataannya tidak demikian. Harga tiket tetap mahal, baik maskapai, Lion Air, Batik Air, Garuda Indonesia maupun City Link. 

"Sepertinya penurunan harga tiket hanya bohong saja. Buktinya harga tiket sekarang masih mahal. Jadi apanya yang turun? Kasihan masyarakat banyak yang menunda perjalanan, bahkan pariwisata kita pun hancur karena enggannya wisatawan datang karena mahalnya harga tiket," tegas Ibnu. 

Ibnu berharap kepada maskapai penerbangan untuk betul-betul menjalankan kesepakatan sesama maskapai. Jika memang turun harga tiket betul-betul diturunkan, jangan membohongi masyarakat. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index